Pelajaran dari Jualan

Besok senin yeah....
Malam ini aku mau cerita sedikit tentang hari minggu ini. cerita ini sebenernya bukan buat dibaca kalian tapi lebih sebagai simpanan memoriku untuk waktu nanti. insyaallah.

Pagi ini aku ada acara TDC On The Road. udah tau TDC? kalo belum, TDC itu kependekan dari Technopreneur Development Centre. Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di ITS. Sebenernya hari ini juga aku ada LKMW (sebuah pelatihan dasar wirausaha yang sifatnya wajib karena merupaan salah satu syarat kelulusan) tapi karena aku kepingin ikut acaranya TDC ya aku minta dibuatin surat izin :D.

Acara LKMW hari ini adalah hari yang kedua, dimana kemarin kami diberikan empat materi tentag dasar-dasar wirausaha seperti menggali ide, membuat inovasi, sampai BMC yakni Businness Model Canvas (Sebuah metode untuk menganalsa rencana bisnis kita sebelum benar-benar dijalankan. Nah, hari kedua ini kita da simulasi berupa berjualan di taman bungkul. Angakatanku dibagi menjadi 22 kelompok yang masing-masing ada sekitar 8 sampai 10 anak dan bebrapa tim ada katingnya juga lho.... ya biasa lah para kating yang nggak lulus LKMW diwajibkan mengikuti lagi bersama adik-adiknya wkwkwk aku ogah ah kalo disuruh gitu mending lulus aja sekarang.

Di lain pihak, ternyata TDC juga mempunyai acara yang serupa yakni berjualan di taman bungkul juga. Alamak. Padahal sebelumnya aku kira bakal jalan-jalan seputar Surabaya. Alhasil pada awalnya aku agak males-malesan dan mendadak ogah mengikuti acara TDC. Akan tetapi aku juga bingung, lah kalo gak ikut TDC entar LKMWku gmn? trus kalo gak lulus gmn? haduh.... karena udah terpaksa ya aku mencoba mengatur mindsetku sekaligus hatiku agar sedikit legowo dengan keadaan yang ada dan berusaha semaksimal mungkin menjalankannya.

Setelah dibagi menjadi tiga kelompok yang berjumlah sekitar lima orang amda (angkatan muda) plus 2 orang tutor, kami diberi modal 20 ribu dan diberi challenge (bener gak tulisannya?) yakni mendapatkan keuntungan minimal dua kali lipat alias 40 ribu. Mendengar tantangan itu aku langsung pesimis dan merasa tidak mungkin hal itu terwujud mengingat rencana LKMW-ku kemarin sore.

Ceritanya kemarin sore kami (TC 17) disuruh berkumpul per kelompok untuk mendiskusikan barang apa yang akan kami jual keesokan harinya dngan modal 20 ribu yang sudah dibagikan sebelumnya dan kami harus memperoleh keuntungan dan nanti modal tersebut harus dikembalikan lagi. Setelah berdiskusi cukup lama kami memutuskan untuk menjual nasi bungkus seharag 5 ribuan dan berencna untuk menjualnya 7 ribu. alhasil keuntungan yang akan kita dapat sebesar 8 ribu doang.

Oleh karena itu aku langsung pesimis bro. Namun, ternyata aku BELAJAR hal baru kali ini. Kakak tutorku mengatakan kurang lebih seperti ini,

    "Dek, uang modal itu jangan dipakai sama sekali simpan yang rapat. Kita jualannya reseller aja. kita ambil barang dari orang yang jualan di sekitar sini lalu kita keliling jualin. Nah, kita ambil untung dari situ."

Mendengar ide brilliant tersebut, otakku langsung merekanmya kuat-kuat. Ya, aku telah membatasi diriku sendiri dengan asumsi yang aku buat. Lihatlah, selalu ada jalan keluar untuk mengakalai masalah yang ada. Tergantung kita apakah kita cukup kreatif dan cukup pengalaman untuk menemukannya? Luar biasa di pagi ini aku memperoleh satu pelajaran berharga.

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search